Sabtu, 27 Agustus 2011

SLEEPING BEAUTY part 2 (my Fanfic)

“Huaaa~ Ryuuu~~ tolong aku, aku gak mau mati sekarang, aku kan belom kawin ma putri Chinen, mending kamu aja gih yang mati duluan, kamukan belom ada jodohnya.” Kata pangeran Yamada yang sangat ketakutan dengan kaki yang benar2 bergetar seperti orang yang mau dibunuh sama beruang pooh , sambil mendorong Ryu untuk maju kedepan.
“Eh~, enak aja, gini2 aku udh ada yg nungguin tuh d rumah.” Kata panglima Ryutaro. “Mending km aja deh Keito yang mati duluan, lagiankan hidupmu sudah tidak ada arah tujuannya.” Kata panglima Ryutaro dengan polosnya.
“Hey~ enak aja, aku ini belom pernah meni pedi lagi semenjak aku tinggal dikayangan, aku kepengen setelah misi ini, pergi ke salon tau~ buat pedi meni, sekalian mo di krimbat (adh ni yg nls crt deso bgt sih -_-).” Kata pangeran Keito dengan tangan kanannya yang bergaya seperti jeng Sutarmi yang suka nongkrong di perempatan lampu merah kuning ijo.
“WOYY! Kalian ini sedang apa sih??!! ditanya baik2 malah pada ribut, ya sudah saya tunjuk saja.. Mmm,,mm,, ENTE jawab!!” Kata sang penghuni hutan bambu yang terbakar amarah karena melihat tingkah bodoh ketiga pemuda ganteng tapi agak kurang isi otaknya.
“Eh~, ane?” Tanya pangeran Yamada sambil menunjuk dirinya sendiri.
“Ya iyalah, pan tadi ane nunjuk elu, aduh gimana sih.” Kata sang penghuni hutan banmbu yang benar2 sudah mulai cape dengan kelakuan bodoh mereka.
“Ehm ,, ehm ,, ehm ,, Saya, eh salah, maksudku , Kami datang kesini untuk hanya sekedar lewat saja.” Kata pangeran Yamada dengan sanggat gagahnya.
“Apa?! Oh~ jadi maksud kalian, kalian ingin memasuki hutanku begitu? Kemudian kalian membuat pemcemaran hutan di hutanku begitu? Oh~ tidak bisa itu (gaya sule), takkanku biarkan itu terjadi. Hoho HOhoHOHO.” Kata sang penghuni hutan.
“Wah~ wah, anda sungguh betul2 hebat, saya sangat salut dengan anda, di zaman yang monoterir (apaan tuh -_-“) ini anda masih sangat peduli dengan lingkungan, sungguh sangat luar biasa.” Kata panglima Ryutaro yang tiba-tiba mengalihkan topik pembicaraan, kemudian tepuk tangan yang sangat meriah.
“Hohoho,, terima kasih terima kasih terima kasih.” Kata sang penghuni hutan dengan rasa bangga di dadanya. Tiba-tiba. “AH~ sekarang bukan saatnya buat beginian, sekarng itu saatnya kitaaa saurr,, eh~ salah maksudnya kita serius. Pokoknya jika kalian ingin melewati hutan ini, kalian harus melangkahi dulu mayatku ini.” Tantang sang penghuni hutan kepada ketiga pemuda itu.
“Hm, baiklah kalau itu maumu, aku akan terima itu. Aku akan melawanmu hingga titik darah penghabisan.” Kata pangeran Yamada dengan sangat gagahnya. “Tapi sebelum bertengkar, alangkah lebih baiknya kalau kita berkenalan dulu, bagaimana setuju?” Tanya pangeran Yamada dengan sangat polos tapi so wibawa.
“Oh, baiklah kalau begitu, perkenalkan, nama saya Yuto Nakajima, biasa dipanggil Yuto. Dan... siapa nama kalian?” Tanya s penghuni hutan Yuto.
“Ehm, nama saya Yamada Ryosuke, saya adalah pangeran yang tidak tau darimana asalnya.”  Kata pangeran Yamada, sambil membungkuk untuk memberi hormat.
“Nama saya, panglima Ryutaro Morimoto, saya adalah panglima sekaligus sahabat pangeran Yamada.” Kata panglima Ryutaro sambil menjabat tangan Yuto.
“Dan nama saya Keito.....”
“Ah~ kamu itu gak perlu, gak penting.” Kata Yuto yang memotong perkataan pangeran Keito.
“Huhu, baiklah kalau begitu.”  Kata pangeran Keito dengan nada yang amat sedih dan wajah yang menunduk sambil berjalan mundur menjauhi mereka, dari jarak 10m pangeran Yamada, panglima Ryutaro dan Yuto , sudah bisa merasakan aura gelapnya pangeran Keito yang sangat malang.
“Aduh~ kasian amat sih tuh anak,, ishishish.” Kata panglima Ryutaro yang prihatin melihat pangeran Keito. “Ya udah kalau begitu, ayo sini sini kamu ma aku aja ya maennya.” Kata panglima Ryutaro yang mencoba membujuk pangeran Keito seperti anak kecil umur 5 thn.
“Ah~, sudahlah ayo cepat kalian semua lawan aku, jika kalian ingin melewati hutan ini. Hahahhaha.” Tantang si penghuni hutan Yuto.
“Hm, Baiklah kalau begitu.... hiiiiiiiiaaAAAAAAAAAaaaaaa.” Kemudian pangeran Yamada maju sambil berlari untuk melawan Yuto.
“HiiiiaaaaaaaaaaaAAAAAAAA..” Teriak penhuni hutan Yuto yang sama-sama maju untuk melawan pangeran Yamada. Kemudian ketika mereka saling berhadapan, terjadilah pertempuran yang sangat amat dasyat, bahkan lebih dasyat dari perang dunia ke 2.
“Hiaaaaa,,,, gunting batu kertas, gunting batu kertas, gunting batu kertas.” Kata pangeran Yamada dan Yuto.
“Ah~~ sial napa imbang mulu. gunting batu kertas, gunting batu kertas, gunting batu kertas.” Keluh pangeran Yamada sambil terus beradu gunting batu kertas dengan Yuto.
“Gunting batu kertas, ah~ kenapa seri mulu, ah, curang nih ah, curang nih~ Yamada nih.” Kata Yuto yang sama-sama mengeluh karena mereka selalu imbang/seri.
Akhirnya.... hingga keesokan harinya mereka belum juga menyelesaikan pertandingan itu, meskipun pangeran Yamada sudah bertanding bergiliran denga pangeran Keito melawan Yuto, tapi tetap saja, hasilnya selalu seri. Sedangkan, saat kedua pangeran  itu sedang bertanding memperjuangkan hidup dan matinya. Panglima Ryutaro hanya bersantai di bawah pohon bambu, sambil chattingan dengan teman-temannya yang ada di belahan dunia.
Karena merasa bosan, dari kemarin enggak selesai-selesai, akhirnya panglima Ryutaropun bertindak.
“Hey~ kalian ini payah sekali sih, masa dari kemarin enggak menang2 sih, aduhh, bagaimana sih kalian ini. Bagaimana kita bisa segera menyelamatkan putri Chinen kalau kalian seri terus kayak gini. Aduh~” Keluh panglima Ryutaro yang so cape padahal dia gak ngebantuin sama sekali.
“Eh~ enak aja lu bilang, bukannya bantuin kita kek, ini malah asik internetan di bawah pohon bambu lagi. Ishishish.” Ketus pangeran Keito yang mulai sedikit kesal.
“Eh~ tunggu, tunggu, tadi kamu bilang putri Chinen?” tanya s penguni hutan bambu Yuto.
“Mmmm,, iya, emangnya napa?” Tanya panglima Ryutaro yang sedikit kebingungan.
“Oh~ jadi kalian itu datang kesini dalam perjalanan untuk pergi mengambil air bungan Moonlight buat putri Chinen begitu ?”  Tanya Yuto dengan senyum manis di bibirnya.
“Iya.” Jawab panglima Ryutaro dengan singkatnya.
“Aduh,, bukannya bilang dari kemarin kalau kalian itu sedang ingin menyelamatkan putri Chinen,, euleuh2.” Kata Yuto dengan sangat sopan dan manisnya, berbeda sekali dengan wajahnya yang tadi terlihat sangat buas, menyeramkan.
“Uuuu~ ini gara2 s borokokok Yamada sih, coba kemarin bilangnya kayak gitu mungkin kita sekarang udah keluar dari hutan ini.. uuu.” Kata pangeran Keito yang protes kepada pangeran Yamada.
“Sudah-sudah-sudah, jangan berteman.” Kata panglima Ryutaro untuk mencegah pertengkaran diantara pangeran Yamada dan pangeran Keito. “OH ya, ngomong2 kenapa kamu kelihatan begitu sangat baik dan dekat dengan putri Chinen? Tanya panglima Ryutaro yang keheranan.
“Hahha, tentu saja aku baik pada putri Chinen. Kami itu teman lama d twitter, setiap hari kami selalu mention2-an , kalau enggak kita suka chattingan di fb. Karena sekarang putri Chinen lagi dikutuk, mangkannya sekarang ini aku gak punya temen buat mention-an d twitter. Jadi aku berharap pada kalian, untuk segera mengobati putri Chinen. Aku mohon, yah yah yah.” Kata Yuto sambil memohon-mohon kepada ke3 pemuda itu.
“Un, baiklah, aku , eh maksudku kami akan segera menyembuhkan putri Chinen.”
“Hontouni arigatou.” Kata s penghuni hutan bambu Yuto.
Kemudian, pertempuran yang sangat menegangkan itupun berakhir tanpa harus meneteskan darah sedikitpun. Ketiga pemuda itupun melanjutkan perjalanannya keluar dari hutan bambu itu, dengan dibantu oleh si penghuni hutan bambu yang baik itu yang bernama Yuto . Setelah keluar dari hutan bambu merekapun melanjutkan perjalanannya ke puncak gunung BON-BON.
Setelah beberapa hari meniggalkan hutan bambu, akhirnya ketiga pemuda itu sampai di puncak gunung BON-BON.
“Akhirnya kita sampai juga di puncak gunung BON-BON.” Kata pangeran Yamada yang senang kegirangan.
“Alhamdulillah.” Kata pangeran Keito dan panglima yang ikut senang namun tidak terlalu berlebihan seperti pangeran Yamada.
“Lihat!! Itu dia bunga Moonlightnya.” Teriak pangeran Yamada yang senang , karena telah berhasil menemukan benda yang dicarinya itu.
“Haha, iya benar, ayo cepat , kita segera ambil airnya dan kita bawa pulang untuk putri Chinen.” Ajak panglima Ryutaro.
Kemudian merakapun berlari menghapiri bunga Moonlight tersebut. Namun saat menghampiri bunga itu, tiba-tiba awan menjadi gelap, angin bertiup sangat kencang, petir menyambar dimana-mana, guludung membengkakkan gendang telinga.
“Ada apa ini? Apa yang terjadi?” Tanya pangeran Yamada yang keheranan.
“Mungkinkah,,,,,, si penyihir jahat itu datang kesini.” Kata pangeran Keito dengan perasaan yang mulai sangat khawatir.
Dan ternyata benar, si penyihir jahat Yuya datang lagi, dengan menaiki burung pi’itnya yang besar.
“HAHHAHAHHA,, aku takkan biarkan kalian untuk mengambil  air bunga Moonlight itu,, hahhahha.” Kata penyihir jahat Yuya sambil tertawa dengan puasnya.
“Heuh, kau! Rupanya kau lagi hah!!” Kata pangeran Keito dengan tatapan dendamnya.
“Ouh~ rupanya ada si pangeran tanpan disini ... HAHHAHA.” Kata penyihir Yuya dengan nada yang memabcing emosi.
Namun tiba-tiba dari arah langit pula, ada sebuah cahaya yang muncul , terlihat dari bawah ada sesosok pria tanpan dengan seragam putihnya menaiki sebuah sepeda odong2 ajaib.
“Bukankah itu peri Daiki?” tanya panglima Ryutaro yang sedikit merasa lebih lega.
“Heuh, tapi aku takkan membiarkanmu untuk menghancurkan niat baik ketiga pemuda ini. Kata seorang pria tanpan dari langit yang menaiki sepeda odong2nya yang ajaib.
“Ouh~ rupanya kau, peri Daiki. Long time nosi. Hahaha.” Kata penyihir Yuya dengan nada sedikit judes.
“Hey!, kau ini bisa basa inggris gak sih? Kalau enggak bisa bhs.inggris enggak usah lagu2an pake bahasa inggris segala deh, kalau mau kamu belajar dulu donk ma aku, biayanya gak mahal kok , cukup 250ribu perbulan, gimana? Mau enggak?” Kata pangeran Keito sambil promosi.
“Hmm,, boleh2  tapi,,, setelah aku menghancurkan kalian terlebih dahulu,, hahhaha.” Kat penyihir Yuya dengan pedenya.
“Tapi sebelum itu, aku akan terlebih dahulu mengancurkanmu.” Kata peri Daiki yang membuat penyihir Yuya marah.
“Heuh! Baiklah kalau begitu,, hiiaaaaa.” Kata penyihir Yuya yang kemudian terbang menaiki burung pi’it raksasanya untuk melawan peri Daiki.
“HiaaAAAAAaaaa...” Balas peri Daiki yang sama-sam terbang namun peri Daiki menaiki sepeda odong2nya ajaibnya untuk melawan penyihir Yuya.
Kemudian pertmempuran hebatpun dimulai, namun ketiga pemuda itu tidak dapat melihatnya secara live, karena penyihir Yuya dan peri Daiki bertempur di atas awan sana. Pangeran Yamada, pangeran Keito dan panglima Ryutaro hanya bisa mendengar suara pertempuarnnya saja dari bawah dan hanya bisa melihat cahaya2 yang terang di balik awan sana, seperti sedang ada pesta kembang api.

Setelah cukup lama, akhirnya ada seorang pria yang jatuh dari awan sana. Pria itu itu jatuh menghampiri ketiga pemuda itu bagaikan seperti sebuah meteor yang jatuh dari angkasa.

“Peri DAIKIIIII.” Teriak  pangeran Yamada, pangeran Keito dan panglima Ryutaro, ketika melihat pria yang jatuh dari langit itu adalah peri Daiki
Dengan sigap, pangeran Keito langsung menangkap peri Daiki agar tidak terjatuh menimpa tanah dengan keras.
“Peri Daiki, daizoubu? Peri Daiki, cepat sadarlah.” Teriak pangeran Keito yang begitu khuatir melihat peri Daiki yang terbujur kaku.
“Un, daizobu.” Kata peri Daiki dengan suara yang sangat pelan. Wajahnya amat sangat terlihat kelelahan dan disekujur tubuhny banyak sekali luka, dan di bibirnya terdapat cairan merah yang sangat segar.
“Peri Daiki, kumohon kau bertahanlah.” Rintih pangeran Yamada. “Heuh, ini tak bisa ku biarkan, terkutuklah kau YUYA!!!.” Teriak pangeran Yamada yang terlihat sangat marah
Kemudian pangeran Yamadapun mengeluarkan pedang samurainya dan menghampiri s penyihir Yuya untuk bertarung dengannya. Melihat itu, panglima Ryutaro dan pangeran Keitopun tidak bisa hanya berdiam diri saja, mereka berduapun akhirnya membantu pangeran Yamada untuk menghadapi, melawan penyihir jahat Yuya.

TENG TANG TONG TENG TONG TENG NENG

Setelah beberapa jam mereka melakukan pertempuran yang begitu sengit dan hebat.
“Agh~~.” Rintih pangeran Yamada.
“Yamada kau tak apa-apa?” Tanya pangeran Keito yang menghampiri pangeran Yamada yang terbujuk lemah d atas tanah dengan bersimbah darah.
“Un, aku tak papa.” Jawab pangeran Yamada yang merintih kesakitan dengan luka2nya yang diperoleh saat bertempur melawan penyihir Yuya.
“Aghhhhh~~.” Teriak  panglima Ryutaro yang terpental cukup jauh dan menghantam sebuah pohon pete dengan sangat keras.
“RYUTARO!!” Teriak pangeran Keito yang mengetahui bahwa panglima Ryutaro terpental keras menghantam pohon pete oleh penyihir Yuya.
“Agh~~ jahanammmmm kau~~ Yuya, beraninya kau melukai kedua sahabatku ini. Hiiiaaaaaaaa.” Teriak pangeran Keito yang sudah geram melihat sahabat2nya dilukai oleh penyihir jahat Yuya. Amarah pangeran Keito tak bisa dibendung lagi, akhirnya iya memutuskan untuk berubah kembali menjadi seekor kuda yang elok nan gagah.
“Hahhaha,, rupanya kau kembali ke bentuk semula, hah ? Sudah lama juga ya, aku tak melihat wujudmu yang seperti ini. Hahhaha.” Kata penyihir Yuya dengan nada yang sangat meremehkan.
“Kurang asemmm kau~~ ehiiii~~(ceritanya suara kuda).” Kata pangeran Keito dengan nada yang menyeramkan.
Kemudian pangeran Keitopun berlari menghampiri penyihir Yuya dan bertempur hebat dengannya.
Namun apa daya, kekuatannya masih sangat jauh dibanding dengan kekuatan penyihir Yuya. Akhirnya, pangeran Keitopun bernasib sama dengan panglima Ryutaro dan pangeran Yamada, terhempaskan dengan sangat keras di atas tanah.
“Keitooo.” Teriak panglima Ryutaro, pangeran Yamada dan peri Daiki.
“HAHAHHAHAH!!! Sudah ku katakan, kalian semua tidak bisa mengalahkanku,, HaAHAHHA.” Kata penyihir jahat Yuya dengan sombongnya kemudian tertawa dengan sangat lepasnya.
Ketika penyihir Yuya sedang tertawa puas karena kemenangannya tiba-tiba.

#PLUKKK,,

Sebuah pete muda masuk ke dalam mulut besar dan baunya penyihir Yuya. Otomatis karena sedang tertawa, mulutnya terbuka sangat lebar, akhirnya pete itupun tanpa ada proses apapun dengan lancar meluncur d tenggorokannya penyihir Yuya. Dan membuat penyihir Yuya tersedak batuk2.
“Hahha, rasakan itu.” Kata panglima Ryutaro dengan sedikit tawa liciknya.
“Hey~, ohok,, apa ,, ohok ,, yang,, ohok,, kamu lakukan hah??!!ohok ohok ohok.” Kata penyihir Yuya dengan tenggorokan yang sakit karena pete yang masuk tadi pundung gak mau masuk lambungnya.
“Aku hanya memberikanmu makan,, hahha,, tak lebih ,, hahha.” Kata panglima Ryutaro dengan tawa kecilnya yang puas melihat Yuya kabesekan.
“Kurang ajar kau~~~ ajar aja gak kurang!! Kau benar2 tidak bisa di ampuni. Hiaaa.” Kata penyihir Yuya yang murka terhadap serangan Ryutaro tadi yang memasukan pete ke dalam mulutnya.
Dengan sangat murkanya, penyihir Yuya segera mempersiapkan tongkatnya untuk langsung menghabisi panglima Ryutaro tanpa ampun.
Saat tongkat itu hampir membunuh panglima Ryutaro.
Tiba-Tiba... ada sebuah tongkat singkong yang menghalangi tongkat milik Yuya yang akan membunuh panglima Yuya.
“Tongkat ini....” Kata penyihir Yuya yang sangat kaget melihatnya.
“Ya, benar,, inilah aku.” Kata sang pemilik tongkat singkong tersebut. “Apa yang sedang kau lakukan hah Yuya!!?” Tanya sang pemilik tongkat singkong.
“Aku,, aku,,aku,,.” Jawab penyihir Yuya dengan sangat nervous. “Me,, me,, mengapa guru bisa datang kesini?” Tanya penyihir Yuya yang begitu keheranan
“Eh~~ mengapa kau balik tanya padaku, kau belum menjawab pertanyaanku tadi heuh.” Kata sang pemilik tongkat singkong sambil menjewer telingan kanan Yuya
“Ah ah ah ah,, ittaiii,” Rintih Yuya karena kesakitan kupingnya di jewer.
“Hah~ sudahku duga, kau buat masalah lagi bukan. Akukan sudah bilang padamu jangan suka cari masalah, apa kau belum puas dengan hukuman2 yang pernah ku berikan hah?” Kata pemilik tongkat singkong itu sambil memukulkan tongkatnya itu ke pantatnya Yuya.
“Kamu, siapa kamu hey hey siapa sih kamu selalu,,eh salah maaf, anda siapa?” Tanya panglima Ryutaro
“Kakek...” Kata pangeran Keito yang meneruskan perkataan panglima Ryutaro sebelum di jawab oleh si pemilik tongkat singkong tersebut.
“Haha, sudah lama ya kita tak bertemu, pangeran Keito. Bagaimana kabarmu sekarang.” Tanya si pemilik tongkat singkong.
“Haha, kabarku sebenarnya baik-baik saja, tapi sekarang kau lihat sendiri aku bagaimana.”
“Hm,, ini pasti gara-gara kau yah, aduh~,, kau ini benar2 nakal yah, ih,, nakal.” Kata si pemilik tongkat singkong , sambil terus menerus memukuli pantat penyihir  Yuya dengan tongkatnya. “Oh , ya aku belum menjawab pertanyaan pemuda tanpan ini, perkenalkan, namaku Hikaru Yoetome, aku adalah penyihir no 1 di dunia, sekaligus aku adalah gurunya penyihir nakal ini.” Kata penyihir Hikaru sambil terus menerus memukuli pantat penyihir Yuya.
“Jadi kau,,” kata peri Daiki yang akhirnya membuka mulutnya , yang sedari tadi terus membungkamkan mulut
“Yaaa, senang bertemu dengan mu peri Daiki, tak ku sangka, kau tidak tingi2 juga yah.” Kata penyihir Hikaru kepada peri Daiki.
“Haha, kau ini~~, dan kau juga sekarang terlihat tambah lebih tua saja yah.” Kata peri Daiki yang sepertinya ingin balas dendam dengan perkataan penyihir Hikaru tadi.
“hahha kau ini bisa saja.” Jawab penyihir Hikaru dengan tawa yang tidak ikhlas. “Baiklah, kali ini kau tidak akan ku ampuni, hampir saja kau membunuh sesosok makhluk tuhan yang sangat tanpan ini. Kali ini, aku akan kembalikan kau ke pesantren lagi, untuk mendapatkan pelajaran yang lebih lagi , agar kau menjadi makhluk yang lebih baik lagi.
“Tapi aku seperti ini juga gara2 mereka , yang tidak memperbolehkanku untuk menikahi putri Chinen.” Keluh penyihir Yuya
“Itu sih, salah mu sendiri mengapa punya wajah yang pas pasan, coba ganteng kayak mereka, putri Chinen juga pasti mau padamu, haduh kau ini bodoh sekali ya.” Kata penyihir Hikaru dengan entengnya.
“Penyihir Hikaru, ku ucapkan terimakasih banyak karena sudah menyelamatkanku dan teman-temanku.” Kata panglima Ryutaro dengan nada yang begitu lembut.
“Unn, ya sama-sama.” Jawab penyihir Hikaru dengan senyum yang memikat. “Ya sudah kalau begitu, sampai ketemu kapan2, ya. Aku harus mengirimkan anak nakal ini ke pesantren, kalau begitu, sayonara. Assalamualaikum.” Kata penyihir Hikaru , kemudian pergi dengan menaiki burung pi’itnya panyihir Yuya, dan tentu saja sambil membawa penyihir Yuya pergi untuk dikirim ke pesantren.
Dan akhirnya, ke3 pemuda tanpan itu berhasil mendapatkan air bunga Moonlight dan kembali pulang dengan selamat.

##Sesampainya d istana##
“Kanda, lihat, bukankah itu pangeran Yamada dan panglima Ryutaro?” Kata  ratu Inoo yang senang kegirangan, melihat rombongan pangeran Yamada yang berjalan dengan gagah memasuki gerbang istana.
“Ya, benar , mereka telah kembali, tapi siapa pemuda yang satu itu, sepertinya aku kenal.” Kata raja Yabu yang keheranan
“Itu tuh peri Daiki, masa kau lupa.” Jawab ratu Inoo
“Bukan, aku sudah tau dia itu peri Daiki, karena dia terlihat lebih pendek dari yang lain, tapi lihat yang di sebelah panglima Ryutaro itu, pemuda tinggi yang berotot.” Kata raja Yabu
“Wah,, ganteng juga ya, kira2 itu siapa yah.” Kata ratu Inoo yang mulai genit.
“Hey, masih gantengan juga aku, tingginya juga lebih tinggi aku.” Kata raja Yabu dengan membangga-banggakan dirinya sendiri.
“Tapi kau tidak berotot kekar seperti dia.” Celetus ratu Inoo yang membuat raja Yabu nyesek.
“Oh Rajaku, oh ratuku, kami kembali, dengan membawakan air bunga Moonlight sesuai dengan keinginan kalian.” Kata pangeran Yamada dengan gagahnya.
“Ouh~ terimakasih banyak pengeran Yamada. Aku ucapkan banyak-banyak terimakasih. Namun,,, siapa pemuda itu, sepertinya aku mengenal dengan pemuda itu.” Tanya raja Yabu untuk memuaskan rasa keingin tahuannya.
“Ayah,, ibu..” kata pangeran Keito sambil berjalan maju agar lebih dekat dengan raja Yabu dan ratu Inoo.
“Kau,, apakah kau putra kami, pangeran Keito?” tanya ratu Inoo sambil matanya yang sudah berkaca-kaca.
“Iya , benar bunda.” Jawab pangeran Keito . Kemudian ratu Inoopun langsung memeluk pangeran Keito dengan sangat eratnya sambil menangis bahagia. Di susul raja Yabu yang ikut memeluk pangeran Keito yang sedang dipeluk oleh ratu Inoo.
“Sungguh mengharukan,, huhuhu.” Kata peri Daiki yang ikut2 terbawa suasana.
“Baiklah kalau begitu, kurasa cukup dulu bersedih rianya ya, sekarang ini saatnya kita mengembalikan tuan putri.” Kata pangeran Yamada yang memberhentikan suasana haru tadi.
“Ya, kau benar, sebaiknya kita segera menyembuhkan putri Chinen.” Kata raja Yabu. Kemudia mereka semuapun berjalan menuju kamar tuan putri Chinen.
“Tuan putri” Kata pangeran Yamada sambil mendekati kasur dimana putri Chinen terbaring.
Kemudian tanpa basa basi, pangeran Yamada langsung mencekokkan air bunga Moonlight ke dalam mulut putri Chinen.
Namun setelah memasukan air bunga Moonlight kedalam mulut putri Chinen, putri Chinen belum juga bangun. Melihat itu, pangeran Yamada langsung bersedih.
“Putri Chinen, kumohon, bangunlah, kumohon.” Kata pangeran Yamada sambil mengguncang-guncangkan tubuh putri Chinen. Terlihat dari wajahnya pangeran Yamada begitu sangat sedih, dan tak lama kemudian ia meneteskan air mata. Para penonton yang melihat pangeran Yamada menangis, ikut2an menangis.
“Baiklah kalau begitu, maafkan aku putri Chinen, jika aku tak bisa membangunkanmu, tapi dari  lubuk hatiku yang paling dalam, sungguh , aku sangat mencintaimu.” Kata pangeran Yamada dengan nada yang amat sangat lembut. Kemudian, pangeran Yamada mengecup bibirnya putri Chinen, dengan air mata yang terus mengalir di pipinya hingga ikut membasahi pipi putri Chinen.
Tak lama kemudian, ternya , akhirnya putri Chinenpun terbangun dari tidurnya yang panjang.
“Putri Chinen, kau sudah bangun?” Tanya pangeran Yamada dengan wajah yang begitu bahagia.
“Pangeran.” Kata putri Chinen dengan nada yang begitu lemah karena baru bangun tidur.
“Putri Chinen!” Kata para penonton diruangan itu dengan serentak. Kemudian pangeran Yamadapun langsung memeluk erat putri Chinen.
“Chinen, aku sungguh mencintaimu.” Kata pangeran Yamada sambil memeluk putri Chinen.
“Aku juga pangeran Yamada.” Balas putri Chinen yang sambil membalas pelukan pangeran Yamada.

Dan akhirnya, putri Chinen dan pangeran Yamadapun menikah dan hidup bahagia selamanya......

“Hey!! Yamada, apa yang kau lakukan??! Cepat bantu aku, lihat anak2mu sedang menangis tapi kau malah enak2an tidur di teras. Suami macam apa kau ini.” Bentak putri Chinen.

“Hey~ akukan hanya beristirahat sejenak, masa tidak boleh sih, lagian kenapa kita gak sewa pembantu aja sih.” Balas pangeran Yamada dengan nada agak sewot.

“Apa kamu bilang, memangnya kita ini raja dan ratu apa?!!” bentak putri Chinen

“Yaaa,, seharusnya kita itu menjadi raja dan ratu.” Balasa pangeran Yamada

“Iya, memang seharusnya kita menjadi raja dan ratu, jika tidak ada kakakku.”

“Berarti itu semua salah kakamu donk.”

“Oh tidak bisa, itu sudah ketentuan kerajaan , kau ini bodoh sekali sih.”

“Kalau begitu, kita pinjam uang saja ke kakakmu itu, trus kita sewa pembantu deh.” Kata pangeran Yamada dengan entengnya.

“Enak aja kamu bilang , gak bisa, aku gak mau ngerepotin kakakku, mangkannya krja yang bener, jangan males2an gini donk.” Sewot putri Chinen.

“Huhh~ habisnya sih anak kita banyak banget sih sampe ada 10 gini.” Keluh pangeran Yamada

“Idih~ lagian yang mau itu kamu bukan, aku sih nurut2 aja kata kamu. Udah deh, sekarang cepet buati susu anget buat si Kento dan s Yuma, lihat mereka nagis terus.” Perintah putri Chinen kepada suaminya pangeran Yamada.

“Haduh,, iya deh iya..”

Sementara panglima Rytaro, menikah dengan salah satu dayang kerajaan atau bisa disebut sahabat putri Chinen.

“Sayang, ayo dimakan, makan siangnya, keburu dingin nih.” Kata seorang perempuan manis yang sedang mengandung kira2 8 bulan.

“Terima kasih banyak ya , sayang. Hemmm, sepertinya enak,, kamu juga mau makan na?” kata panglima Ryutaro sambil mengelus2 perut istrinya itu yang tak lama lagi akan keluar anak mereka.

Sementara itu nasib pangeran Keito, kini ia menjadi raja di kerajaan Ajleng menggantikan posisi ayahnya , raja Yabu. Namun sayangnya sampai saat ini pangeran Keito, eh ,, maksudnya raja Keito belum juga mendapatkan pendamping hidupnya. Raja Keito menyebutkan, ia ingin menghabiskan waktu hidupnya hanya demi rakyat dan kerajaan Ajleng. Akibat itupun kerajaan Ajleng menjadi kerajaan yang yang tentram , aman dan sejahtera.

Sementara nasib penyihir Yuya, kini ia tinggal selama berpuluh2 tahun di pesantren untuk belajar menjadi orang yang lebih baik lagi.

Sementara peri Daiki, kembali belajar menjadi peri yang lebih hebat lagi, salah satu caranya adalah belajar b.inggris di raja Keito. Kebetulan raja Keito juga membuka kursus b.inggris.

Lalu.. yang lainnya seperti penyihir Hikaru, si penghuni hutan bambu Yuto, raja Yabu dan ratu Inoo, hidup bahagia di alamnya masing2.

   ~~~THE END~~~

SLEEPING BEAUTY (my Fanfic)

Ni sebenernya bkn ff pertama saya, -..- , ff yg sblm2nya gagal >,<
Judulnya : Sleeping Beauty , emang jdlnya udh srng bgt d dngr tp, versi skrng dibedain m sya -__-

Castnya : semua member HSJ dan mungkin ada sdkt tmbhn .. -__-
Genre : humor, romance (menurut aku sih gitu, soalnya msh blm ngarti >,<
Author : (gak tau ini apaan --a)
dozou...

Suatu hari ada sebuah kerajaan yang sangat besar di negara Jonggel (johnny asociation crtnya mah), kerajaan itu sedang mengadakan acara perayaan ulangtahun putri tercintanya yang berusia 18 tahun. Seluruh kerajaan yang berada di negara Jonggel, datang untuk menghadiri dan merayakan pesta ulang tahun itu, seperti kerajaan KATUN, kerajaan Barubaru, kerajaan Belajar.Ilmu bayangan, kerajaan tArashi, kerajaan Kota laki2 amerika dan masih banyak lagi. Tentu saja, rakyat kerajaan itupun ikut merayakannya, nama kerajaan itu adalah kerajaan Ajleng (indonesianya lompat) .

Wilujeng tepang taun, Otanjoubi Omedetou, Selamat Ulang tahun, Happy birthday to you ,,  (ceritanya lagi nyanyi)
lagu itu dinyanyikan secara bersamaan dan dengan sangat kompak, dan tentu saja terdengar sangat merdu, Wilujeng tepang taun, Otanjoubi Omedetou, Selamat Ulang tahun, Happy birthday to you , happy birthday ............ putri Chinen.. . Kemudian sang putripun meniup kueh ulang tahunnya yang sangat besar dan indah itu, ketika itu juga, semua para undangan bertepuk tangan dengan meriah.
“Sekarang, cobalah meminta permohonan ya sayang.” Ucap ratu permaisyuri Kei Inoo kepada putrinya tersebut.
“Bukannya, tadi sebelum meniup lilinnya.” Kata sang raja agung Kota Yabu yang keheranan
“Ah~ sudahlah, gak papa, tadi dinda kelupaan bilang sama Chinen. Iyakan sayang?” Kata ratu Inoo, dengan watadosnya kepada sang suami. “Ayo cepat chi, kau buat permohonan yah.”
“Un, baiklah.” Kata putri Chinen sambil menyatukan kedua tangannya dan menyimpannya di depan dadanya. “Hmm, aku berharap tahun ini.....”
Saat putri chinen sedang make a wish, tiba-tiba awan gelap muncul disertai oleh tiupan angin yang begitu kencang, petir menyambar dimana-mana, guludung terdengar sangat keras , sehingga menggetarkan gelas2 yang terdapat di atas meja saji. Serentak kejadian inipun membuat para tamu undangan kaget dan ketakukan.
“Aku harap ini, bukann pertanda buruk lagi, seperti kejadian 18 tahun yang lalu.” Kata raja Yabu dengan perasaan yang sangat khawatir
“Aku juga berharap begitu kanda.” Ucap ratu Inoo yang kemudian menarik chinen dan memeluknya seerat mungkin
“Ada apa ini bunda? Ayah ? ada apa? Bukan kah, kata bapa peramal, hari ini akan cerah? Aku takut bunda.” Kata putri Chinen, sambil memeluk kembali erat ibunya itu
“Tenanglah, kau akan baik-baik saja na.” Kata raja Yabu, sambil mengusap rambut putri Chinen, untuk meyakinkannya, bahwa tidak akan terjadi apa-apa.
Tiba-tiba setelah itu, muncul  sesosok pria dari langit gelap tersebut dengan menaiki seekor burung pi'it raksasa.
“Bukankah itu....” kata raja Yabu yang begitu kaget melihatnya.  “Hey kau, penyihir jahat, untuk apa kau kesini hah?” tanya raja Yabu dengan gagahnya
“Hahahhaha >
“Akukan, sudah bilang padamu, jangan pernah sekali-kali lagi, kamu menggangu kerajaan dan kelurgaku, apakah kejadian 18 tahun yang lalu masih belum cukup bagimu hah?” kata raja Yabu dengan sangat amarah
“Hahhaha,   apasih yang belum cukup bagiku hah ? (maksud -_-?) aku ini seorang penyihir hebat di dunia ini, aku ini masuk kedalam 3 besar penyiri terhebat, hahhahahahhahahahhahah... ohok ohok ohok ohok(batuk). Maaf2 tadi itu keselek blm minum.” Kata penyihir itu dengan bangganya.
“Hah!, siapa yang pedulu dengan semua itu, prajuritttt, serang penyihir ituuu!” perintah raja Yabu, kepada para prajuritnya untuk melawan penyihir itu.
Tapi walaupun begitu, kekuatan para prajurit kerajaan belum sanggup mengalahkan kekuatan sang penyihir jahat itu, melihat kondisi itu, para tamu undangn dari kerajaan2 lainpun pada kabur lari ketakutan, para rakyat langsung bersembunyi di rumahnya masing, yang tersisa, tinggal raja, ratu, tuan putri dan para prajurit yang terluka parah.
“hahhaha, sudahku bilang,, hapus,,,eh eh eh salah-salah,,ehmm.. aku ni masuk k dalm 3 besar penyhir terhebat, gak percaya sih,, hahaha , udh ah, gk usah panjng2, nanti batuk lagi. Langsung saja pada to the pointnya, putrimu itukan sudah cukup umur, dan dia juga putri  tercantik di negara ini, mungkin d dunia ini, oleh karena itu, aku ingin sekali menjadikan putrimu itu sebagai istri pertamaku, selama inikan aku belum kawin2 tuh, jadi aku ingin putrimu itu jadi istriku untuk selamanya, atauuu kalu tidak..”kata penyihir jahat itu
“Tidak bisa, anakku tidak bisa dan tidak boleh menikah dengan ornag sepertimu, aku sungguh tak sudi punya menantu sepertimu.” Kata ratu Inoo yang memotong perkataan penyihir jahat tadi.
“Apa ?!! oh~~ tidak bisa , kau harus menerima aku sebagai menantumu.” Kata penyihir jahat itu dengan menggoyangkan jari telunjuk kanannya kayak artis idolanya sule
“Hah, lagi pula aku tidak sudi menikah denganmu, kau itu cuman sedikit ganteng dan banyak jeleknya, mana mungin aku menikah denganmu, trus kayaknya kamu gak pernah di keramas yah?” kata putri chinen dengan nada yang sangat sinis
“lah~ calon istriku kok tau?” tanya penyir jahat itu dengan genitnya
“Yaiyalah tau, wonk itu rambutmu ampe dekil gitu, pokoknya aku n’dak mau nikah  ma kamu titik, gak pake koma.” Kata putri chinen yang sangat enggan menikah dengan penyihir jahat itu.
“Apa!!?? Kau tidak mau? Baiklah klo begitu, kamu harus tangung akibatnya.” Kata penyihir jahat itu dengan penuh angkara murka
“Tidakkkkk,, jangann..” teriak sang raja dan sang ratu yang mencoba menghalangi niat jahatnya penyihir tersebut.
Tapi apa daya, sang penyihir itu sudah mengutuk sang putri. Dengan cara membuat sang putri tertidur selamanya
“Hahahha, rasakan itu, itulah akibatnya, jika kau tidak mengikuti perintahku, coba jika kalian tadi mengikuti perintahku, mungkin tidak akan begini jadinya,, siapa duluuuu.. penyihir hebat Yuya gitu lho. Hahhaha.” Tawa penyihir Yuya dengan sangat puasnya, kemudian ia kembali menaiki burung pi'it raksasanya itu. “Oh ya, aku lupa, anak kalian itu tidak akan pernah bisa terbangun lagi, terrrkecuali aku sendiri yang membangunkannya,, hahhahha.” Kata sang penyihir jahat Yuya , untuk salam penutupnya. Kemudian ia pergi lagi, jauh entah kemana.
“Anakku, anakku, bangun na, ini bunda na.” Kata ratu Inoo, yang mencoba membangunkannya dengan cara mengguyah-guyahkan badan tuan putri Chinen, tapi apa daya, putri Chinen tidak bangun2. “Huhuhu,, apa yang harus kita lakukan kanda?” tangis ratu Inoo sambil bersandar di dada suaminya.
“Entahlah dinda, aku juga tidak tau.” Kata raja Yabu, yang sudah mulai pasrah.
Tiba-tiba lagi. Dari langit yang masih gelap itu, muncullah sebuah cahaya terang dari langit. Yang menbuat kedua mata raja dan ratu harus memakai kacamata hitam agar tidak kesilauan. Terlihat dari bawah, sesosok peri manis dengan pakaian putih softerner so clean turun dari langit, dengan awan kintonnya (lu kata sunggokong). Kemudian peri itu perlahan mulai mendekati sang raja dan ratu, tetapi ketika sudah jarak 2 mtr d ats permukaan lantai, tiba2 awan kinton yang dinaiki oleh peri itu kabur sendiri, mungkin keberatan bawa peri yang badannya lumyan berat, secara dari langit k bumikan membutuhkan waktu yang cukup lama, dan dengan terpaksa, sang peripun jatuh ke bawah ( ya iyalah masa k atas).
“Woyy!! Sialan lu, awan yang gak punya sopan santun apa?!! ratusan tahun lu udh sama gue,eehh~ masih kagak nurut, awas ya lu, gua hajar lu nanti di atas.”  Sewot  peri tersebut kepada awannya sambil menyingsingkan lengan bajunya yang panjang sampai k sikut.
“Maaf, anda siapa yah?” tanya raja Yabu, yang heran liat peri ko kayak preman pasar kepuh
“Oh~, maaf maaf maaf, tadi itu saya khilaf, maaf yah.” Kata peri itu yang 180 derajat berubah derastis menjadi peri yang santun dan dengan senyumannya yang manis. “Perkenalkan , nama saya peri Daiki, saya adalah peri dari semua peri, jadi intinya saya itu pemimpin para peri.” Kata peri Daiki dengan sangat manis dan sopan
“Lalu ada urusan apa anda kesini?” tanya ratu Inoo yang masih belewah beleweh
“Tadi di atas kayangan , saya melihat ulah s penyihir Yuya lagi, dan saya datang kesini untuk membantu kalian agar putri chinen , bisa bangun kembali.” Kata peri Daiki dengan so bijaksana
“Benarkah itu peri?” tanya ratu Inoo yang seneng tante girang
“Ya , tapi saya hanya bisa memberitahukan caranya saja, karena jujur ilmu saya belum bisa mengobati kutukan penyihir Yuya yang ini, sekali lagi saya mohon maaf.” Kata peri Daiki dengan nada yang cukup sedih
“Ya sudah, tidak apa2. Lalu bagaimana caranya agar anak saya bisa normal kembali?” Tanya raja Yabu yang sangat penasaran
“Caranya begini, kalian harus mendapatkan air dari bunga Moonlight yang berada di puncak gunung  BON-BON , tapi untuk mendapatkannya itu amat sangat sulit, pertama kalian harus menghadapi si penguni hutan Fatalism yang terkenal sangat kejam dan jahat dan masih banyak lagi, dan yang paling terpenting, orang yang mengambil bunga itu adalah ornag yang benar2 tulus mencintai putri Chinen. Itulah caranya.” Kta peri Daiki kepada sang raja dan ratu
“Baiklah, akan saya usahakan itu, bagaimanapun caranya, putri kita harus pulih kembali.” Kata raja Yabu dengan penuh semangat
“Tapi.. bagaimana caranya kita mencari seseorang yang tulus mencintai putri kita?” keluh ratu Inoo yang masih belum yakin
“Haha, itu pikirkan sendiri oleh kalian, klo begitu saya peri Daiki pamit dulu.” Kemudian peri Daiki pergi meninggalkan raja dan ratu yang sedang kebingungan, tapi beberapa saat  kemudian peri Daiki balik lagi. “Eh, raja, ratu, bagi ongos donk , buat pulang nih, s awannya lagi pundung, bagi duit aja sedikit buat bayar ojek pulang, pliss.” Kata peri daiki sambil memohon2 kepada raja dan ratu dengan mata dan senyumnya yang menggoda.
“huh, dasar peri gk punya modal , nih , goceng, buat bayar ojeknya.” Kata ratu Inoo sambil meberikan uang 5 rb rpah kpd peri Daiki.
“Hoho, maksih2 makasih, sampai jumpa, peri Daiki pamit dulu ya, nanti kapan2 kesini lagi ko, tenang aja,, hahha.” Kemudian peri Daiki pergi meninggalkan ratu dan raja ke alamnya.
“Bagaimana ini kanda?” tanya ratu Inoo yang sangat cemas.
“Hmm,...... bagaimana kalau kita mengadakan saembara?” usul raja Yabu dengan sangat cemerlang
“Ah~ benar juga, kita adakan saembara saja yah.” . Kemudian kerajaan Ajlengpun membuat saembara untuk para pangeran2 atau para pemuda2 yang berisikan, barang siapa yang dapat membawakan air dari bunga Moonlight dari puncak gunung BON-BON  dengan penuh rasa ikhlas dan sepenuh hati rido karena Allah SWT dan sungguh2 mencintai putri Chinen, maka dia berhak untuk menikahi putri Chinen dan menjadi raja di kerajaan Ajleng yang akan datang,sepensiunnya raja Yabu. Formulir pendaftaran dapat diambil di sekretariat kerajaan, masa tenggang waktu tidak ada. Perlombaan saembara inipun langsung tersebar sampai se antero negeri Jonggel dan negeri2 yang lain dan di ikuti oleh ribuan bahkan ratusan ribu para pemuda2 , namun walaupun begitu, belum ada yang bisa berhasil untuk mengambil air bunga Moonlight tersebut, rata-rata mereka behenti di tngh jalan karena ada yang gak sangguplah, mobil mogoklah dan lain2. Hingga suatu hari...
“Bagaimna ini kanda? Belum juga ada yang berhasil mengambil air bunga Moonlight tersebut, bagaimana ini ?” keluh ratu Inoo
“Kanda juga tidak tau dinda.” Kata raja Yabu yang mulai pasrah. Tiba- Tiba....
“Saya bisa mengambil air bunga tersebut yaaa sang raja.” Ucap seoarang pangeran yang di dampingi oleh patihnya.
“Kamu ? siapa kamu ? hey hey siapa kamu~.. selalu menggoda~.. eh eh,, maaf maaf,, Ehmm maaf anda siapa yah? Dan dari mana anda berasal.” Tanya sang raja Yabu dengan penuh kewibawaannya
“Oh ya, kenapa kamu bisa masuk kamar ini?” Tanya sang ratu Inoo yang curiga kepada 2 orng pria tersebut, yang tiba-tiba muncul di kamar tuan putri
“Oh~ sa sa sa ya.. mm..mm.. m...”
“Ehm, maaf perkenalkan nama saya Ryutaro Morimoto dan pangeran yang disebelah saya ini adalah pangeran Yamada Ryosuke, kami berasal dari negeri nan jauh disana. Dan sebelumnya kami mohon maaf atas kelancangan kami ber2 karena se-enaknya masuk ke kamar tuan putri.” Kata sang panglima Ryutaro dengan penuh kewibawaan
“Negeri jauh? Wahh~ dimana itu bolehkah saya tau?” Tanya raja Yabu yang penasaran sambil terkagum-kagum
“Hmm, sangking jauhnya, bahkan kamipun tak tau kami berasal dari mana.” Jawab panglima Ryutaro dengan bangganya (alamat diri kagak tau --a)
“Wahh~ kalian sungguh sangat luar binasa, sungguh menakjubkan.” Kagum sang ratu Inoo yang kemudian memberikan tepuk tangan yg sangat meriah
“Lantas, ada apa gerangan kalian datang kemari.” Tanya raja Yabu kepada kedua pemuda itu
“Kan tadi saya sudah bilang, saya datang kesini untuk mengikuti saembara itu, saya berniat untuk mengambil air bunga Moonlight untuk kesembuhan tuan putri,, aduh, gimana sih.” Kata sang pangeran Yamada dengan sedikit agak sewot
“OoyY!!! Gua raja woyy!!.” Kata raja Yabu yang tidak mau kalah sewotnya
“Woyy! Gua juga tau lu tu raja, mangkannya gua minta maaf woyy!” Teriak  pangeran Yamada
“Oh klo begitu kamu saya maafkan, hahha, iya iya iya, dan klo begitu lagi , saya ucapkan semoga kalian sukses yah.” Kata raja Yabu untuk menyemangati mereka (ngomongnya belepotan amat dah -,-)
“Tapi sebelumnya, bolehkan saya minta pamit dulu kepada sang putri Chinen?” Tanya  pangeran Yamada
“Oh, ya tentu silahkan.” Kata ratu Inoo yang memperbolehkan pangeran Yamada untuk meminta ijin kepada putri Chinen.
Kemudian pangeran Yamada berjalan dengan gagahnya menuju ranjang tempat putri Chinen tertidur, lalu pangeran Yamada duduk di samping putri Chinen yang sedang tertidur.
Tuan putriku Chinen, aku berjanji akan membawakan air bunga Moonlight kepadamu dan membangunkanmu dari tidur panjangmu ini, setelah itu kita akan hidup bahagia selamanya,, selamanya.’ Kata pangeran Yamada dengan suara yang sangat kecil, sambil memegang dengan sangat erat tangan sang putri kemudian ia mencium tangan putri Chinen yang lembut itu. Setelah itu ia berdiri dan untuk salam penutupnya, pangeran Yamada kembali menempelkan bibirnya yang seksehh itu ke kening putri Chinen. ‘Doakan aku ya, tuan putriku.’ Kata pangeran Yamada. Para penonton yang ada di kamar itu hanya bisa melihatnya dengan tatapan kosong tanpa ada yang protes.
“Baiklah, sahabatku Ryutaro, ayo kita mulai perjalan kita ini.” Ajak sang pangeran Yamada
“Kemana emangnya?” tanya panglima Ryutaro dengan sangat amat polos
“Ke tukang patri, -_- , ya ke gunung BON-BONlah.” Sewot pangeran Yamada kepada panglimanya itu
Kemudian mereka memulai perjalan mereka untuk sampai ke puncak gunung BON-BON. Hari demi hari, jalan demi jalan, rintangan demi rintangan telah mereka lalui bersama dan tanpa hambatan apapun. Tak seperti pangeran2 yang lain selalu mengalami hambatan seperti ban kempes dll, itu karena pangeran Yamada dan panglima Ryutaro melakukan perjalanan dengan berjalan kaki, karena mereka tidak cukup uang untung membeli bensin ataupun memberi makan di warteg hewan tunggangan mereka.

(yama: woy!! Perasaan pangeran ko melarat bgt sih,, aduh,, gimana sih ni cerita, aku itu pangeran atau gelandangan sih?
Me: eh~ suka2 donk yang bikinnya~)

Pada suatu hari..
“Ryutaro, hah hah ha (ngos2an), aku sudah sangat lelah Ryu, kapan kita akan segera sampai?” keluh pangeran Yamada
“Entahlah pangeran, sepertinya kita masih sangat jauh.” Kata panglima Ryutaro yang sama-sama kelihatan kelelahan.
Kemudian tiba-tiba, ada sebuah cahaya dari langit yang sangat cerah, turun perlahan menghampiri mereka berdua
“Woy! Cahayanya kurangin dikit napa? Silau men ..” Protes panglima Ryutaro
Terdengar dari atas sanah ada suara “Oh, maaf maaf maaf, baiklah klo begitu saya kurangin cahayanya, tunggu yah.” Kemudian perlahan cahayanya pun mulai sedikit berkurang.
Tak lama kemudian, sampailah cahaya itu di hadapan pangeran Yamada dan panglima Ryutaro.
“Hey, siapa kau?” tanya pangeran Yamada
“Aku?? Hahha , perkenalkan namaku peri Daiki dan sahabatku ini namanya....”
“Sahabat? Sahabat dari mana? Kamu itu cuman sendiri.” Kata Ryutaro yang memotong perkataan peri Daiki
“Woy! Lu, ayo cepet turun mari, ah~~,,, lu gimana sih, guakan udh bilang gak usah malu2.” Teriak peri Daiki yang kembali seperti preman pasar kepuh. Kemudian sesosok kuda putih yang amat sangat gagah pun turun dari langit dengan sangat indahnya.
“Waww, itu kuda putih ato moku(model kuda) ?” Kagum panglima Ryutaro saat melihat kuda tersebut.
“Nah, perkenalkan, dia itu sahabat saya. Ayo cepat, ubah wujudmu itu.” Kata peri Daiki kepada sang kuda putih yang gagah itu. Kemudian kuda putih itu tiba-tiba berubah menjadi sesosok pria berparas tanpan dengan otot2 besar di tangan, dada dan kakinya.
“Ehm, per per per perke ke ke nal nal kan.” Kata pria itu dengan gagapnya
“Ah~ kamu itu gimana sih, ngefans sih boleh ma si Azis, tapi gagapnya enggak usah di tiruin juga kali.” Kata peri Daiki kepada sahabatnya itu
“Ehm, baiklah, perkenalkan, namaku Keito Okamoto aku itu...”
“Dia itu kakak laki2nya putri Chinen.” Kata peri Daiki yang memotong perkataan Keito. “Sama dengan halnya putri Chinen yang di sihir oleh penyihir Yuya, pangeran Keito juga begitu, dia di sihir oleh penyihir Yuya menjadi seekor kuda, karena pada waktu itu penyihir Yuya merasa iri kepada pangeran Keito karena ketampanannya itu.” Kata peri Daiki dengan nada yang mengharukan.
“Benarkah itu? Lalu kenapa kau pergi dari kerajaan?” Tanya panglima Ryutaro
“Karena,, aku malu, aku maluu ,, oho uwohoh aku malu.” Kata pangeran Keito
“Woy napa lu jadi nyanyi -,-.” Sinis pangliama Ryutaro
“Ehm, maaf2. Jadi aku merasa malu, karena aku menjadi seekor kuda.” Kata pangeran Keito dengan sangat sedih
“Lah, trus napa sekarang kamu bisa berubah jadi manusia?” Tanya pangeran Yamada, seperti sedang meng-intrograsi  pangeran Keito
“Karena selama ini aku sudah banyak berlatih, bertapa di gua S.O.S dan aku telah dibantu oleh seorang kakek2 yang entah ku tak tau namanya. Dan tentu saja dengan dorongan dan semangat yang di berika peri Daiki kepada ku selama ini, Terima kasih Daiki.” Kata pangeran Keito kemudian sambil memegang kedua tangan peri Daiki dan menyimpannya di depan dadanya yang bidang. Lalu merekapun saling bertatapan.
“Eittssss, sudah-sudah, ayo! Aku mo nanya lagi, kenapa kamu kagak balik ke istana lagi?” Tanya pangeran Yamada yang terus menerus memberikan pertanyaan kepada pangeran Keito seperti sedang cerdas cermat.
“Mmm,, itu , itu ,, aku pikir aku tidak perlu kesana lagi, karena disana sudah ada yang menggantikan posisiku untuk membuat tersenyum kedua orang tuaku.” Kata pangeran Keito dengan sangat lesu.
“Maksudmu putri Chinen? Apakah kau pikir orangtuamu sudah cukup sangat bahagia dengan adanya putri Chinen sebagai penggantimu ? Kurasa tidak, pasti raja dan ratu sangat merindukanmu, aku yakin itu.” Kata pangeran Yamada dengan penuh wibawa dan terlihat sangat dewasa.
“Ya, kau benar, meraka pasti merindukanku, terima kasih Yamada, terima kasih.” Kata pangeran Keito, kemudian melakukan hal yang sama seperti tadi kepada peri Daiki
“Hey!hey! hey!, lalu sekarang apa maksud kalian datang menghampiri kami hah?” Tanya panglima Ryutaro yang mungkin sedari tadi sudah muak dengan bermelow –melowan.
“Oh ya, aku sampai lupa, jadi begini, aku sengaja datang kapada kalian, karena aku akan membantu perjalanan kalian ini, dengan mengikut sertakan sahabatku ini, pangeran Keito, dalam perjalan kalian.” Kata peri Daiki dengan bangganya dan senyumnya yang sungguh manis
“Apa ? apa enggak salah? Buat makan kita berdua aja udah susah, masa mo tambah satu lagi, mana pangeran Yamada makannya keterlaluan.” Keluh panglima Ryutaro
“Oh~ kalau masalah itu gampang,,, nih, saya kasih kalian kartu kredit, kebetulan tadi aku bawa dompet, jadi pake katu kredit ini untuk biaya makan kalian.” Kata peri Daiki yang kemudian memberikan pangliam Ryutaro sebuah kartu kredit.
“Emangnya bisa makan di warteg pake kartu kredit.” Tanya pangeran Yamada yang kebingunagn
“Ah~ kamu itu gimana sih, sekarang itu udah jaman modern, wong tukang sol sepatu aja setiap jualan pasti pada bawa alat pembayaran kartu kredit.” Kata peri Daiki yang benar2 so pintar dan tau segalanya. “Ehm,, baiklah kalau begitu, aku pergi dulu ya, masih banyak cucian tuh di kayangan... Keito,,, baik2 yah, jaga kesehatanmu ya, jangan lupa gosok gigi sebelum tidur, oh ya, jangan lupa juga cuci kaki ma tangannya ya.” Kata peri Daiki kepada Keito dan yang lainnya, kemudian ia pergi lagi ke atas kayangan.
Kemudian perjalananpun berlanjut, dan kali ini meraka di temani oleh pangeran Keito yang merupakan kaka dari putri Chinen.
Sungai demi sungai telah mereka sebrangi, hutan demi hutan telah meraka terobos, dan pada akhirnya mereka sampai juga di hutan bambu, dimana , hutan ini belum ada orang yang bisa menembusnya. Sekalipun ada orang yang masuk hutan itu, tidak pernah kembali lagi. Hutan bambu ini sangat terkanal dengan penghuninya yang berbadan sangat tinggi dan besar dan juga sangat kejam dan ganas.
“Ryu, sebaiknya kau yang jalan duluan ya.” Kata pangeran Keito yang terlihat gemetaran saat memasuki hutan bambu tersebut
“Iya, benar, kamu jalan duluan yah, selama inikan kamu enggak pernah jalan di depan.” Kata pangeran Yamada
“Huh, bilang saja kalau kalian itu takut, iyakan?” kata panglima Ryutaro yang menyindir kedua pangeran tersebut
“Enggak ko, aku enggak takut, kau..kau..kau tau sendiri, aku inikan pemberani.” Balas pangeran Yamada yang tidak terima atas ejekan panglima Ryutaro
“Trus, napa itu kaki kalian pada gemeteran gitu.” Balas panglima Ryutaro yang tambah memojokkan kedua pangeran tersebut.
“Ini, ini... ini.. aku cuman berlatih belajar menari ko, iya gak Yamada?” Kata pangeran Keito yang mulai mencari2 alasan.
“haha, iya bener2, lagi pula disinikan banyak nyamuk, nah kaki kita gemeteran gini itu, biar enggak ada nyamuk yang nempel , iya gak Keito?” Kata pangeran Yamada yang berusaha membantu ngelesnya Keito
“hahha,, bener2.” Tawa pangeran Keito yang jelas2 itu gak lucu sama sekali.
“Ah~ sudahlah jangan pada ngeles deh, mending belajar sendiri di rumah(lah.. -,- mksd?).” Kata panglima Ryutaro
Tiba-tiba, saat mereka sedang berjalan, ada sebuah hentakan kaki yang sangat keras hingga membuat pohon2 bambu di sekitar ketiga pria itu bergemetar.
“Ah~~ itu,, itu apaan Ryu?” Kata pangeran Yamada yang ketakutan dan langsung ngacir ke arah panglima Ryutaro dan menempelkan badannya di punggung panglima Ryutaro. Kemudian diikuiti oleh pangeran Keito.
“hey! Apa yang kalian lakukan? Napa jadi kayak anak monyet begini yang suka nempel ama ibunya.” Sewot panglima Ryutaro yang geram melihat tingkah kedua pangeran tanpan itu.

“WUAHHAHHAHHAHHAHA,, siapa kalian? Dan untuk apa kalian kesini ? Hah ?!! HAHHAHAHAH.”

Jumat, 19 Agustus 2011

Takeru

Hahha ^^, sekarang mulai demen ama ini orang,, wkwkwk XD
Senyumnya itu lho ^o^ ,, hahha

hhaha ^^, saya suka yang original, maaf ini saya nyolong dr tumblr orng,,wkwk ^^v

 
Name: 武瑠 (Takeru) 
Birth date: May 11 
Height: 162 cm 
Weight: 49 kg 
Blood Type : O 
Hobbies: Movies, Shopping, Searching for something beautiful 
Favorite brand: MALKOMALKA, PhilipBrown, ktz, bernhard willhelm, galaxxxy, GUT'S, DYNAMITE CABARETS, LINDA, SLY, SPX, LOS VEGA, NEW ERA 
Perfume: Boudoir 
Previous Bands: Dizzy×Glow, Travel (トラベル)

Jumat, 12 Agustus 2011

Lyric Magic Power Hey! Say! JUMP


warattyau tokidatte

naittyaisouna tokidatte

Minna ireba siawase

hanarerareruwake naiyone

Koronzyatta asadatte

Hekomisouna yorudatte

一緒ならso hapiness
Issyonara

Crazy back Magic Power

Fushigi ahureru kono machide

Hukanou nante kitto naiyo

Dekobokonagaramo bokuraha

Kyoumo chikara awaserundesu

Kakemeguru chiisana nayamimo

Huanmo tanosimeruyo

Haziketai tokidatte

 Mattarina tokidatte

Minna inakya tsumannai

HanarerReru wakenaiyone

Chikoku ppoi asadatte

Gakeppuchibo yorudatte

一緒なら so happiness
Issyonara

Crazy back MagicPower

onakaga suicha hashirenai

Tabete kyoumo genki

Bnanimoshitenai bokutachiha

Omoidewo daihakken

Bokuraga botto sitetara

Higakurechyau hora

Issyoni dekakeyou


Sayangnya gak ada RYU T_T

Rabu, 10 Agustus 2011

Happy Birthday YUTO NAKAJIMA

Wahh~~ tanggal 10 nih..
hhha, abang kesayangan saya nih.. ^^b kemaren2 baru diangkat jadi abang ,, hihihi XD
atau klo enggak s abang tinggi yang berotot ini .. sekarng ulang tahun ^^ yattta XD seneng deh.. hihi
Karena itu aku buatin cong card buat abangku ini ^^,



Selain itu aku juga bikin editan foto buat ultah abangku ini ^^

Sebenernya aku buat ini juga, karena yg plng pertama yutokan ultah,, kedua, pengen ikutan projek gitu (apalahh itu namanya) d grup yg saya ikutin ^^ heheh :D
Pokoknya intinya,

"Otanjoubi Omedetou Yuto-kun,
mudah-mudahan tamabah sukses , diberi umur panjang, sehat selalu, tambah ganteng, tambah tinggi,, yp jng berlebihan yah, tingginya,, hahaha ^^v, And selalu jaga persahabatan kalian ya ^^ bareng anak2 JUMP :D .." Love u , n Love JUMP

Senin, 08 Agustus 2011

SUMMARY 2011 Hey! Say! JUMP

Hohohooho ^^ , SUMMARY Hey! Say! JUMP akhirnya datang juga, wkwk XD
Aku rasa, inilah yg paling aku tunggu2 .. :D
Tanggal pelaksanaannya dari tanggal 7 - 11 Agustus ,,, wahhh gila keren kan ?? dengan jumlah concertnya klo gak salah 45 kali,, 8-D ,, ajibbb dah XD
Hmm,, sayang kemarin aku gak bisa liat,, wkwk XD *ngayal banget dah yah

Nah , ini merupakan sekilas cuplikan dari concert yg kemarin tanggal 7 Agustus

http://www.youtube.com/watch?v=8rwneMREsRg&feature=share

Sekilas, kayaknya konsep panggungnya sama kayak kemarin, banyak kotak2 gitunya *lah deso bgt sih dah --a ,,  :D
tapi temanya menurut aku masih sama yg kemarin, cuman ada beberapa perubahan yang pastinya lebih keren lagi ^^b *hey say jump gitu lho ^^

Tapi sayang banget T_T
No RYUTARO MORIMOTO in this concert T_T
Sayangg bgt , padahalkan diibartkan yah nih, SUMMARY itukan ibaratkan memorial gimanaaa gt masa kagak ada ryunya sih >,<


OH ya.. di concert ini juga, anak HSJ nyanyiin lagu baru mereka yg berjudul Magic Power , lagu ini merupakan soundtracknya buat film SMURF yg dimana ada member HSJ disana ^^, yaitu Yamada Ryosuke and Chinen Yuri sebagai pengisi suara salah satu tokoh yang ada di film SMURF,
Klo gak salah nih, lagu Magic Power bakalann dirilis tanggal 21 September,, *wahh masih jauh :/ ,sbar sabar

(catatan kecil : saya ngerasa seneng luar biasa karena ultah sy pas tanggl slh satu concert SUMMARY mereka ,, wkwk XD tptnya tnggl 8 hihihi)
 XD
Nanti lain kali, insyaallah dan mudah2an aku bisa pergi kesana,, amiinn ^_^ Jepangg, I wanna it XD

Senin, 01 Agustus 2011

Ryutaro,, what happen with you ?? T_T

Udah lama gak ada kabarnya, tiba-tiba saya nemu piku yg bikin saya shock (kagak tau pnulisannya bner ato enggk ^^v),
RYUTARO!! nande ? T_T
Ini saya dapet dari orang lain,, hehe ^^v (maaf ya asal comot aja)

Aduhh~~ hampir stress saya liatnya,, >,<. Coba deh liat di dadanya ada merah2 gitu, kayak luka, di tangannya juga,, dan juga dipipinya ada merah gitu~ tp klo dipipi msh agak ragu, mungkin aja itu jerawatnya,, hahaha ^^, dsar mikirinn jerawat ryu aj, wkwk.. apalagi tangan sebelah kanan, kenapa pake perban kayak gitu T_T  itu membuatku tambah kuatir,, ADA APA SEBENARNYA DENGAN MORIMOTO RYUTARO SEKARANG ?? T_T
WHAT HAPPEN WITH RYUTARO ?? >< huaaaa~~

Tapi, dari lubuk hatiku yang terdalam,, (cieee bahasanya XD) aku masih sedikit ragu itu ryu ato BUKAN, tapi aku rasa INI BUKAN RYUTARO. ditambah lagi perbannya itu, rasanya sedikit ganjil klo itu tangan kanannya ryu, coba aja liat,, (itu sih pendapatku aja,, hehe ^^v)

Tapi selebihnya, aku berharap dan berdo'a , mudah-mudahann ryu baik-baik aja, sehat wal afiat, gak ada luka sedikitpun dan lain2, dan mudah2an abah jojon diberi hidayah, biar Ryutaro bisa kembali secepatnya ke JUMP, klo perlu besok dibalikin,, hihihi ^^ aminn (^/\^) 

GAK ADA RYUTARO, JUMP GAK RAME !! XP
JUMP is TEN n not NINE ,, OKEH ?? ;)
Morimoto Ryutaro  Okaeri ;)
We will support u forever n ever ^^b
Ganbatte ne~~